BeritaKalbar,KesehatanPendidikan\Politik

Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi Lepas Jabatan: Antara Kesehatan dan Tekanan Penguasa Lama

Infoindonesia
26
×

Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi Lepas Jabatan: Antara Kesehatan dan Tekanan Penguasa Lama

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di balik pengunduran diri mendadak Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi, terkuak fakta mengejutkan tentang alasan kesehatan, tekanan politik, hingga kasus korupsi yang menghantui bank daerah ini. Simak analisis mendalam tentang konflik internal Bank Kalbar, prestasi gemilang, dan skandal besar yang mencoreng reputasinya. Artikel ini memberikan pandangan kritis seputar perbankan daerah, manajemen kepemimpinan, serta dinamika politik di Kalimantan Barat.

Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, secara mengejutkan menyatakan mundur dari jabatannya pada akhir Maret 2025.

PONTIANAK, Infoindonesia.net – Provinsi Kalimantan Barat adalah sebuah wilayah yang dikenal dengan kekayaan alamnya.

Example 300x600

Kini menjadi sorotan karena masalah besar yang melibatkan salah satu institusi paling penting di daerah tersebut: Bank Kalbar.

Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, secara mengejutkan menyatakan mundur dari jabatannya pada akhir Maret 2025. Keputusan ini datang di tengah berbagai isu miring yang mencoreng nama baik bank milik pemerintah daerah ini.

Alasan resmi yang disampaikan dalam surat pengunduran diri adalah kondisi kesehatan yang memburuk.

Namun, ada desas-desus lain yang lebih gelap. Apakah ini benar-benar soal sakit, atau ada faktor lain yang lebih rumit?

Kesehatan Atau Tekanan Politik?

Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi menyebutkan bahwa ia mengidap kanker usus besar stadium 3B, sebuah penyakit serius yang memerlukan istirahat total dan bebas dari stres.

Surat pengunduran dirinya juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil secara sadar tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Namun, sumber internal yang enggan disebutkan namanya kepada Infokalbar.com menyebutkan bahwa tekanan politik tidak bisa diabaikan begitu saja.

“Ini bukan hanya soal kesehatan. Ada kemungkinan besar tekanan penguasa lama yang membuatnya merasa tidak nyaman,” ungkap sumber tersebut.

Mengapa tekanan politik menjadi isu utama? Jawabannya terletak pada momen pengunduran diri itu sendiri.

Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi mundur tidak lama setelah Sutarmidji bekas alias eks Gubernur Kalimantan Barat, mengakhiri masa jabatannya.

Hubungan antara Rokidi dan Sutarmidji selama ini diyakini sangat erat, sehingga pergantian pemimpin daerah diduga membawa dampak signifikan bagi posisi Rokidi di Bank Kalbar.

Skandal Korupsi dan Pembobolan Dana Nasabah

Tidak hanya soal pengunduran diri sang Dirut, Bank Kalbar juga sedang dilanda badai besar akibat serangkaian skandal korupsi dan pembobolan dana nasabah.

Salah satu kasus yang paling mencolok adalah pengadaan tanah untuk Bank Kalbar, yang melibatkan tiga mantan pimpinan bank tersebut.

Para tersangka kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat.

Selain itu, sistem keamanan Bank Kalbar juga menjadi sorotan tajam. Dalam beberapa bulan terakhir, empat kantor cabang Bank Kalbar dilaporkan mengalami kebobolan dana nasabah dengan total kerugian mencapai Rp 27,3 miliar.

Diduga, pelaku pembobolan adalah pegawai internal bank, yang menunjukkan adanya celah besar dalam sistem pengelolaan keuangan.

Ironisnya, di bawah kepemimpinan Rokidi, Bank Kalbar sempat meraih berbagai penghargaan atas prestasi finansialnya.

Namun, apakah penghargaan-penghargaan itu cukup untuk menutupi kesalahan fatal yang terjadi di tubuh bank ini?

Prestasi Gemilang di Balik Bayang-Bayang Skandal

Sebelum terjerembab dalam skandal korupsi dan pembobolan dana, Bank Kalbar di bawah kepemimpinan Rokidi berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Dari segi aset, laba bersih, hingga jaringan cabang, bank ini menjadi salah satu lembaga keuangan terbaik di Kalimantan Barat.

Bahkan, Rokidi sendiri menerima penghargaan sebagai salah satu pemimpin bank daerah terbaik di Indonesia.

Namun, semua pencapaian itu kini tercoreng oleh berbagai masalah yang melilit Bank Kalbar.

Apakah prestasi-prestasi tersebut hanya ilusi belaka, ataukah ada upaya sistematis untuk menutupi kelemahan internal bank?

Masa Depan Bank Kalbar Itu Harapan Atau Ketidakpastian?

Setelah pengunduran diri Rokidi, tampuk kepemimpinan Bank Kalbar kini diserahkan kepada Gubernur Kalimantan Barat sebagai pemegang saham mayoritas.

Pertanyaan besar pun muncul: siapa yang akan menggantikan Rokidi, dan bagaimana nasib Bank Kalbar ke depan?

Beberapa nama calon Dirut baru mulai bermunculan, tetapi semua masih dalam tahap spekulasi.

Yang pasti, tantangan yang harus dihadapi oleh pemimpin baru sangatlah berat. Selain harus membersihkan nama baik bank dari skandal korupsi, mereka juga harus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan Bank Kalbar.

Refleksi Itu Pelajaran Dari Kasus Bank Kalbar

Kasus Bank Kalbar memberikan pelajaran penting tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen bank daerah.

Sebuah institusi yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi daerah justru terjerumus dalam pusaran korupsi dan manipulasi data.

Pengunduran diri Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi juga mengingatkan kita bahwa kepemimpinan tidak hanya soal prestasi, tetapi juga tentang integritas dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat meskipun di bawah tekanan.

Apakah Rokidi benar-benar mundur karena sakit, atau ada motif lain yang lebih dalam? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Drama Korea Itu Belum Berakhir Bro!

Kisah Bank Kalbar adalah cerminan dari kompleksitas dunia perbankan di Indonesia, terutama di daerah-daerah.

Meski memiliki potensi besar, banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari masalah internal hingga tekanan politik.

Bagi masyarakat Kalimantan Barat, harapan terbesar adalah agar Bank Kalbar dapat bangkit kembali dan menjadi lembaga yang benar-benar melayani kepentingan rakyat, bukan sekadar alat politik atau ladang korupsi.

Semoga kasus ini menjadi titik balik bagi Bank Kalbar menuju masa depan yang lebih cerah dan transparan.

Jika tidak, maka tragedi ini hanya akan menjadi episode awal dari drama panjang yang belum berakhir. ***

Example 300250
Example 120x600