BeritaKalbar,Pendidikan\Politik

Gubernur Kalbar Resmikan STT Grace International di Sanggau

Infoindonesia
16
×

Gubernur Kalbar Resmikan STT Grace International di Sanggau

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kalbar Resmikan STT Grace International di Sanggau
Gubernur Kalbar Resmikan STT Grace International di Sanggau, Rabu 3 September 2025.
Example 468x60

SANGGAU, Infoindonesia.net – Dunia pendidikan tinggi keagamaan di Kalimantan Barat mencatat sejarah baru. Sekolah Tinggi Teologi (STT) Grace International secara resmi telah diresmikan dan dibuka untuk umum.

Peresmian yang dilakukan langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, pada Rabu, 3 September 2025, ini menjadi titik awal sekaligus tantangan baru bagi pengelola kampus.

Example 300x600

Dalam pernyataannya pada Sabtu, 6 September 2025, Ketua Yayasan STT Grace International, Jumadi, mengungkapkan rasa syukur sekaligus harapan besar terhadap masa depan institusi yang dipimpinnya. Meski telah diresmikan, perjalanan STT Grace International masih panjang. Kampus yang terletak di wilayah Sanggau ini masih sangat memerlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak untuk dapat berkembang secara optimal.

Mimpi Besar di Tanah Sanggau
Pendirian STT Grace International berawal dari sebuah visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan teologi dan mencetak generasi pemimpin rohani yang unggul di wilayah Kalimantan Barat. Lokasinya yang strategis, meski di luar ibu kota provinsi, dipilih untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat di daerah.

“Kami memiliki lahan yang cukup luas, sekitar 2 hektare. Ini adalah aset yang sangat berharga untuk pengembangan jangka panjang. Namun, untuk saat ini, kami masih sangat memerlukan pengembangan serta peningkatan sarana prasarana yang memadai,” ujar Jumadi dengan nada yang penuh semangat namun tetap realistis.

Visi tersebut kini mulai terwujud dengan diresmikannya kampus tersebut oleh otoritas tertinggi di provinsi itu. Kehadiran Gubernur Ria Norsan dalam acara peresmian bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pengakuan dan dukungan politik yang sangat berarti bagi keberlangsungan institusi pendidikan keagamaan tersebut.

Tantangan di Balik Peresmian
Peresmian sebuah kampus adalah sebuah pencapaian, tetapi itu bukanlah garis finis. Justru, itu adalah garis start menuju tantangan yang sebenarnya. Jumadi dengan jujur mengakui bahwa saat ini STT Grace International masih menghadapi berbagai keterbatasan.

“Meskipun secara resmi sudah diresmikan operasionalnya, namun untuk saat ini masih ada keterbatasan gedung serta fasilitas lainnya guna mendukung aktivitas sekolah secara maksimal,” tuturnya.

Kondisi infrastruktur yang masih sangat sederhana menjadi bukti nyata dari keterbatasan tersebut. Saat ini, pihak kampus baru memiliki dua ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan. Selain itu, hanya terdapat sebuah kantor administrasi dan satu ruang umum yang diperuntukkan bagi dosen. Belum ada gedung perpustakaan, laboratorium komputer, auditorium, atau asrama mahasiswa yang menunjang.

Duka dan Harap
Keterbatasan sarana dan prasarana ini tentu menjadi perhatian serius bagi pengelola yayasan. Dalam dunia pendidikan, fasilitas yang memadai bukanlah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan pokok untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas.

Menyadari hal ini, Jumadi dan segenap jajaran pengurus STT Grace International tidak bisa bekerja sendirian. Mereka membuka tangan lebar-lebar dan berharap adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah.

“Kami berharap terutama kepada pemerintah, baik kabupaten dan provinsi, serta pemerintah pusat, dapat mengalokasikan dana melalui hibah yang diperuntukkan bagi pembangunan STT Grace International,” kata Jumadi menyampaikan harapannya.

Dana hibah tersebut diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mempercepat pembangunan gedung-gedung baru, pengadaan buku perpustakaan, fasilitas teknologi informasi, dan sarana penunjang akademik lainnya. Dukungan pemerintah akan menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan sumber daya manusia, termasuk dalam bidang kerohanian, adalah bagian dari agenda pembangunan nasional.

Pesona Lokasi Kampus
Di balik segala keterbatasan fasilitasnya, STT Grace International memiliki satu keunggulan alami yang sangat berharga: lokasinya yang sangat indah dan damai. Kampus ini dikelilingi oleh suasana alam yang masih asri dan hijau.

Gemercik air sungai yang mengalir di sekitar kampus menciptakan soundtrack alam yang menenangkan, cocok untuk kegiatan belajar dan perenungan. Panorama alam yang masih bersih serta alami memberikan keteduhan dan kedamaian, jauh dari kebisingan dan polusi perkotaan. Suasana seperti ini sangat ideal bagi sebuah institusi pendidikan teologi yang membutuhkan ketenangan dan kedekatan dengan alam dalam proses pembentukan karakter dan intelektual mahasiswanya.

Lingkungan yang nyaman ini bukan hanya menjadi nilai tambah bagi para mahasiswa dan pengajar, tetapi juga berpotensi menjadi tempat retreat atau lokasi seminar yang diburu oleh banyak organisasi keagamaan di masa depan.

Melihat ke Depan
Ke depan, STT Grace International tidak hanya bercita-cita menjadi tempat mencetak sarjana teologi. Lebih dari itu, kampus ini ingin menjadi pusat pengembangan masyarakat dan agent of change di Kalimantan Barat. Lulusannya diharapkan tidak hanya menguasai ilmu teologia secara mendalam tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan praktis untuk membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga keagamaan, donatur perorangan, hingga masyarakat luas, sangat dinantikan. Setiap bantuan, baik dalam bentuk dana, material, maupun tenaga ahli, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap percepatan pembangunan kampus.

Peresmian oleh Gubernur Ria Norsan adalah sebuah modal awal yang sangat berharga. Sekarang, saatnya untuk bergotong-royong mewujudkan mimpi besar tersebut. Masa depan STT Grace International ada di tangan semua elemen bangsa yang peduli terhadap pendidikan dan masa depan generasi penerus.

Example 300250
Example 120x600