Berita

Dekret Mencopot Kundori dari Kursi Ketua PWI Kalbar Periode 2024–2029! Posisinya Digantikan Plt Wawan Suwandi

Infoindonesia
42
×

Dekret Mencopot Kundori dari Kursi Ketua PWI Kalbar Periode 2024–2029! Posisinya Digantikan Plt Wawan Suwandi

Sebarkan artikel ini
Aat Surya Safaat, Ketua Bidang UKW PWI Pusat mengoreksi pandangan yang berkembang, terutama yang disampaikan oleh pihak Kundori.
Aat Surya Safaat, Ketua Bidang UKW PWI Pusat mengoreksi pandangan yang berkembang, terutama yang disampaikan oleh pihak Kundori.
Example 468x60

PONTIANAK, Infoindonesia.net – Di antara hiruk-pikuk berita dunia, ada drama yang lebih sunyi, namun tak kalah memanas. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kalimantan Barat kini menjadi panggung bagi sebuah opera mini.

Sebuah perebutan tahta yang mengundang decak kagum, sekaligus membuat dahi berkerut, antara seorang mantan ketua dan seorang Plt yang baru.

Example 300x600

Kisahnya bermula dari sebuah keputusan yang seolah-olah diturunkan dari langit. PWI Pusat, dengan segala wewenangnya, mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 133-PGS/A/PP-PWI/II/2025.

Isinya, sebuah dekret yang mencopot Kundori dari kursi Ketua PWI Kalbar periode 2024–2029. Posisinya digantikan oleh seorang Plt, Wawan Suwandi.

“Pihak Kundori terlalu gegabah dalam menanggapi informasi mengenai DPT Kongres PWI yang akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Agustus 2025,” ujar Sudirman, S.H., M.H., Ketua Divisi Hukum dan Pembelaan Wartawan PWI Kalbar.

Jalan Berliku Menuju Kongres PWI

Namun, bukan hanya soal siapa yang berkuasa di Kalbar. Pertarungan ini jauh lebih besar, bahkan mencapai tingkat pusat. Menurut Sudirman, konflik ini berakar pada masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kongres PWI.

Dalam pertemuan Komite Pengarah (SC) Kongres PWI, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Chairudin Bangun, berkeras agar semua Plt memiliki hak pilih. Namun, usulan itu ditolak mentah-mentah oleh SC.

Di tengah kebingungan ini, muncul suara bijaksana dari Aat Surya Safaat, Ketua Bidang UKW PWI Pusat. Aat mengoreksi pandangan yang berkembang, terutama yang disampaikan oleh pihak Kundori.

“Bukan begitu tafsirannya. Itu salah besar. Para Plt bukan berarti tidak sah atau diabaikan, tapi Kongres mengacu pada DPT Kongres Bandung, semata-mata sebagai jalan tengah,” kata Aat, menjelaskan bahwa keputusan itu adalah hasil kompromi, bukan sebuah diskriminasi.

Aat melanjutkan, bahwa ada cerita yang lebih rumit di balik layar. Ia mengungkapkan, banyak Plt lain yang ditunjuk oleh Hendry Chairudin Bangun, seperti di Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, tidak diikutsertakan.

“Satu-satunya hanya Plt Banten yang diikutkan. Itupun setelah Hendry Chairudin Bangun ngotot dan pihak Pak Zulmansyah Sekedang mengalah sebagai jalan kompromi,” jelas Aat.

Dewan Pakar PWI Kalbar, Maman Suratman, turut angkat bicara. Maman mengingatkan Kundori untuk tidak bersikap ambisius.

“Jangan ambisius, yang hanya membuat pernyataan yang menyesatkan publik. Saat ini masyarakat sudah cerdas. Tidak mudah dibodohi dengan pernyataan atau berita-berita hoaks,” tegas Maman.

Semua pihak berharap, drama ini segera berakhir dan tidak mengganggu jalannya Kongres PWI Pusat.

Example 300250
Example 120x600